Variabel Penelitian Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Menentukannya
Menyusun karya ilmiah dalam bentuk penelitian memang bukan tugas yang mudah untuk dilakukan mahasiswa. Proses penyusunan harus dilakukan secara sistematis dan metodologis, mengharuskan kita untuk selalu berhati-hati dan teliti dalam setiap langkah penulisan.
Maka dari itu memerlukan variabel penelitian yang tepat. Lantas, apa itu variabel penelitian? Variabel penelitian adalah suatu unsur penting atau faktor penentu yang sedang diamati, diukur, atau dimanipulasi dalam sebuah studi atau penelitian ilmiah.
Variabel yang dimaksud ini merupakan komponen penting dalam desain penelitian karena sangat membantu para peneliti dalam mengidentifikasi hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara berbagai elemen yang sedang diteliti.
Agar kamu lebih memahaminya, simak artikel berikut ini hingga akhir, ya!
Pengertian Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah atribut, sifat, atau nilai yang ada pada sesuatu (baik individu, objek, atau kegiatan) yang memiliki variasi yang ditentukan oleh peneliti untuk dianalisis lebih lanjut. Dari analisis ini, kita memperoleh informasi tentang aspek tersebut, yang kemudian digunakan untuk membuat kesimpulan.
Dalam konteks penelitian, variabel penelitian mengandung beragam nilai yang dapat bervariasi. Misalnya, dalam penelitian tentang “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa,” variabel penelitian melibatkan minat baca dan prestasi belajar siswa. Minat baca dan prestasi belajar siswa memiliki tingkat variasi yang berbeda-beda, karena setiap siswa memiliki karakteristik unik.
Selain bervariasi, variabel penelitian juga harus dapat diukur. Hal ini penting terutama dalam penelitian kuantitatif, di mana hasilnya harus objektif, terukur, dan dapat diuji secara sistematis.
Variabel penelitian sering digunakan dalam penelitian kuantitatif, di mana data diolah melalui perhitungan matematis. Namun, dalam penelitian deskriptif dan kualitatif, variabel sering disebut sebagai konsep dan mungkin sulit diukur. Artikel ini akan lebih fokus pada penggunaan variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif.
Variabel penelitian adalah langkah awal yang sangat penting dalam proses penelitian, karena membantu menentukan subjek yang akan diteliti. Penelitian tidak akan ada tanpa variabel penelitian.
Untuk lebih memahami jenis-jenis variabel penelitian yang biasa digunakan, kita akan membahas berbagai jenis variabel penelitian yang berkaitan dengan sifat, hubungan antar variabel, jenis skala pengukuran, dan sebagainya, tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan.
Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Hubungan Antar Variabel
Variabel penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan hubungannya menjadi dua jenis:
-
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel lainnya. Ketika terjadi perubahan pada variabel bebas, ini dianggap sebagai penyebab perubahan pada variabel lainnya.
Contohnya, dalam penelitian “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa,” minat baca adalah variabel bebas karena dianggap mempengaruhi prestasi belajar siswa. Variabel ini juga disebut variabel stimulus atau pengaruh.
-
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Sebaliknya, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Keberadaannya dianggap sebagai hasil dari variabel bebas. Dalam contoh yang sama, “prestasi belajar siswa” adalah variabel terikat karena dipengaruhi oleh minat baca siswa.
Dalam menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan terikat, terdapat tiga jenis hubungan yang dikenal, yaitu hubungan simetris, hubungan timbal balik, dan hubungan asimetris.
– Hubungan Simetris
Dua variabel memiliki korelasi yang sama, tetapi tidak memengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang “pola makan pada tinggi badan dan berat badan anak,” tinggi badan dan berat badan memiliki hubungan simetris karena keduanya berkorelasi tetapi tidak memengaruhi satu sama lain.
– Hubungan Timbal Balik
Suatu variabel dapat menjadi penyebab sekaligus akibat dari variabel lainnya. Misalnya, kualitas pendidikan dapat mempengaruhi tingkat ekonomi nasional, dan sebaliknya, tingkat ekonomi nasional juga mempengaruhi kualitas pendidikan.
– Hubungan Asimetris
Salah satu variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel lainnya. Contohnya, minat baca dianggap memiliki pengaruh langsung pada prestasi belajar siswa.
Perbedaan antara kedua jenis variabel tersebut dapat disajikan dalam sebuah infografis.
Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Sifat
Variabel penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi dua jenis:
-
Variabel Dinamis
Variabel dinamis adalah jenis variabel yang cenderung berubah atau bervariasi dalam karakteristiknya. Contoh-contoh variabel dinamis meliputi minat belajar, prestasi belajar siswa, minat baca, kinerja pegawai, dan sebagainya. Karakteristik variabel ini dapat naik atau turun dari waktu ke waktu.
-
Variabel Statis
Sebaliknya, variabel statis adalah variabel yang memiliki sifat yang tetap dan sulit diubah. Contoh-contoh variabel statis meliputi jenis kelamin, status sosial, asal daerah, dan sebagainya. Karakteristik dalam variabel ini cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan secara signifikan.
Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Urgensi
Selain berdasarkan sifatnya, jenis variabel penelitian juga dapat dikelompokkan berdasarkan urgensi atau pentingnya dalam pengumpulan data penelitian:
-
Variabel Konseptual
Variabel konseptual merujuk pada variabel yang tidak langsung terlihat dalam fakta yang ada, tetapi dapat diukur melalui indikator yang ada. Contoh dari variabel konseptual termasuk minat baca, motivasi belajar, dan bakat. Ini adalah variabel yang lebih abstrak dan memerlukan indikator untuk mengukurnya.
-
Variabel Faktual
Variabel faktual adalah variabel yang dapat langsung terlihat melalui fakta yang ada. Contohnya termasuk suku daerah, umur, gender, pendidikan, agama, dan sebagainya. Kesalahan dalam mengukur variabel ini jarang terjadi karena sifatnya yang faktual. Namun, jika terjadi kesalahan, biasanya disebabkan oleh ketidakjujuran responden.
Klasifikasi ini membantu peneliti dalam mengidentifikasi dan memahami jenis variabel yang mereka gunakan dalam penelitian mereka.
Nah, dalam menentukan variabel penelitian yang secara umum menyangkut X dan Y, kadang kita bingung bagaimana menentukannya. Nah, disini akan dibantu sedikit untuk menjelaskan hal tersebut.
1. Temukan Masalah Utama
Masalah utama ini yang nantinya dikembangkan menjadi variabel Y (terikat). Nah, untuk contohnya seperti “Evaluasi Teknik Pengajaran dalam Siswa SMA”.
2. Temukan Faktor
Kemudian, variabel yang kedua adalah yang berkaitan dengan variabel bebas. Nah, hal-hal yang mempengaruhi sebuah masalah utama. Misalnya, faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengajaran siswa SMA adalah Nilai Ujian, Nilai Keatifan, Tingkat Pemahaman dan lain sebagainya.
3. Mempersiapkan Teori Penelitian Variabel
Langkah selanjutnya, yaitu mempersiapkan teori penelitian variabel untuk mendukung variabel terikat dan bebas untuk diangkat. Nah, biasanya harus didukung oleh jurnal, skripsi atau penelitian-penelitian sebelumnya.
- 4. Persiapan Penelitian
Terakhir, menyiapkan kebutuhan dalam penelitian, mulai dari rencana, dokumen, dana, lokasi dan keperluan lainnya. Nah, bagaimana penjelasan pengertian variabel di atas? Sudah nggak bingung soal variabel penelitian kan? Semoga bermanfaat, ya.